3 Makna Aqiqah Dalam Islam: Dicicil, Berhutang, dan Hikmahnya

Aqiqah Dalam Islam – Aqiqah adalah salah satu ibadah sunah dalam Islam yang sering dilakukan oleh orang tua saat kelahiran anak mereka. Meskipun sunah, masih ada pertanyaan yang muncul seputar pelaksanaan aqiqah, terutama terkait apakah aqiqah anak laki-laki boleh dicicil atau bolehkah berhutang untuk melaksanakannya. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan hukum aqiqah dalam Islam, apakah boleh dicicil, dan manfaat serta hikmah yang terkandung dalam pelaksanaan aqiqah.

Hukum Aqiqah Dalam Islam

Aqiqah adalah ibadah sunah muakkad, yang artinya sangat dianjurkan bagi mereka yang memiliki kemampuan untuk melakukannya. Aqiqah dalam Islam, jumlah kambing yang disarankan untuk anak laki-laki dan perempuan berbeda, tetapi tidak ada istilah “wajib” dalam aqiqah. Hal ini memberikan fleksibilitas kepada orang tua sesuai dengan kemampuan finansial mereka.

Aqiqah dengan Satu Kambing

Meskipun disarankan menyembelih dua ekor kambing untuk anak laki-laki, ada dukungan dari hadis yang menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW mengaqiqahkan cucunya dengan satu kambing masing-masing. Hal ini menunjukkan bahwa menyembelih satu ekor kambing juga diperbolehkan dan memenuhi syarat aqiqah.

Kemungkinan Aqiqah Dicicil

Apakah aqiqah boleh dicicil? Pertanyaan ini sering muncul. Aqiqah dalam Islam, tidak ada larangan menyembelih kambing aqiqah dalam beberapa tahap. Jadi, Anda dapat menyembelih satu ekor kambing sekarang dan kemudian, ketika memiliki dana tambahan, menyembelih satu ekor lagi. Ini bahkan lebih baik daripada hanya menyembelih satu ekor.

Mencicil dalam konteks ini berarti menyembelih satu ekor kambing sekarang, dan kemudian menyembelih satu ekor lagi dua atau tiga tahun kemudian ketika ada dana. Tujuannya adalah agar jumlahnya menjadi dua ekor. Dalam hal ini, hukumnya adalah baik, bahkan lebih baik daripada hanya menyembelih satu ekor saja.

Aqiqah dengan Berhutang

Berhutang untuk melaksanakan aqiqah juga diperbolehkan dalam Islam, asalkan Anda memiliki sumber pendapatan yang tetap dan dapat membayar hutang tersebut di masa depan. Ini dapat dianggap sebagai investasi untuk ibadah dan dapat memberikan manfaat spiritual.

Jika seseorang belum mampu untuk melakukan aqiqah pada saat itu, tetapi memiliki sumber penghasilan tetap dan dapat membayar hutang tersebut di kemudian hari, maka hukum aqiqah ini adalah boleh. Tidak masalah dia berhutang demi ibadah.

Imam Ahmad pernah mengatakan bahwa jika seseorang tidak memiliki harta untuk aqiqah dan kemudian berhutang, maka aku berharap Allah akan menggantinya karena dia telah menghidupkan sunnah. Ini menunjukkan bahwa berhutang untuk aqiqah adalah diperbolehkan.

Namun, menurut pendapat Manshur bin Yunus Al-Bahuti, jika orang tua tidak memiliki penghasilan tetap dan pekerjaannya masih tidak stabil, maka lebih baik dia tidak berhutang karena hal ini dapat merugikan dirinya sendiri dan orang yang memberikan hutang.

Intinya, aqiqah adalah ibadah yang tidak menyusahkan. Jika belum mampu, maka bisa dilakukan di kemudian hari. Orang tua dan anak tetap akan mendapatkan pahala aqiqah yang luar biasa.

Hikmah Aqiqah Dalam Islam

Aqiqah memiliki manfaat dan hikmah tertentu dalam Islam:

  • Perlindungan dari Setan: Aqiqah dianggap sebagai perlindungan dari gangguan setan terhadap bayi yang baru lahir. Setiap anak diyakini tergadai dengan aqiqahnya, sehingga aqiqah dapat membantu melindungi anak dari gangguan setan.
  • Syafaat bagi Orang Tua: Aqiqah juga merupakan bentuk tebusan yang dapat memberikan syafaat bagi kedua orang tua anak tersebut di akhirat. Dengan melaksanakan aqiqah, orang tua dapat berharap mendapatkan syafaat dari anak mereka di hari kiamat.

Kesimpulan

Aqiqah adalah ibadah sunah dalam Islam yang dapat dilakukan sesuai kemampuan finansial orang tua. Dicicil, berhutang, atau melaksanakannya sesuai aturan yang dianjurkan, semuanya diperbolehkan dalam Islam. Lebih penting lagi, aqiqah memiliki manfaat perlindungan dan syafaat bagi anak dan orang tua. Oleh karena itu, pelaksanaan aqiqah harus dilakukan dengan niat yang tulus dan penuh keikhlasan.

Dengan demikian, pelaksanaan aqiqah yang sesuai dengan kemampuan finansial Anda adalah yang terbaik. Islam memberikan fleksibilitas dalam beribadah, dan yang terpenting adalah melaksanakan ibadah dengan hati yang ikhlas dan niat yang baik.

FAQ

Apakah boleh mencicil aqiqah anak laki-laki?

Ya, memungkinkan untuk mencicil aqiqah anak laki-laki untuk memudahkan keluarga dalam melaksanakan kewajiban agama.

Apa hukum mencicil aqiqah dalam Islam?

Hukum mencicil aqiqah adalah mubah (boleh), asalkan sesuai dengan prinsip-prinsip agama.

Apa manfaat mencicil aqiqah?

Mencicil aqiqah dapat membantu keluarga dengan keterbatasan finansial untuk melaksanakan aqiqah secara lebih fleksibel.

Bagaimana memilih lembaga cicilan aqiqah yang tepat?

Pilih lembaga yang memiliki reputasi baik, memberikan informasi transparan, dan sesuai prinsip agama.

Apa perlunya mengajarkan nilai-nilai keuangan kepada anak melalui aqiqah?

Aqiqah adalah kesempatan baik untuk mengenalkan anak pada nilai-nilai keuangan dan tanggung jawab sejak dini.***